Kata ilmu secara Etimologi berarti
tahu atau pengetahuan. Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “Alima-ya’lamu, dan
science dari bahasa Latin Scio, scrie artinya to know. Sinonim yang paling
akurat dalam bahasa Yunani adalah epitisteme. Sedangkan secara Terminology ilmu
atau science adalah semacam pengetahuan yang mempunyai cirri-ciri, tanda-tanda
dan syarat-syarat tertentu.
Menurut Ensiklopedia pengertian
ilmu adalah “Ilmu pengetahuan yaitu suatu system dari berbagai pengetahuan yang
masing-masing mengenai suatu lapangan pengetahuan tertentu, yang disusun
sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, sehingga menjadi kesatuan suatu
system dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil
pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode tertentu
(induksi, deduksi).
Ilmu atau ilmu pengetahuan
adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia
dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang
diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Dari
berbagai definisi di atas kiranya dapat dipahami bahwa ilmu adalah sekumpulan
pengetahuan yang diorganisir secara sistematis berdasarkan pengalaman dan
pengamatan yang kemudian dihubungkan berdasarkan pemikiran yang cermat dan
teliti dan dapat dipertanggungjawabkan dengan berdasarkan metode.
Syarat –
Syarat Ilmu :
Suatu
pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu apabila dapat memenuhi
persyaratan-persyaratan, sebagai berikut :
- Objektif, Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
- Metodis, Upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
- Sistematis, Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
- Universal, Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Komponen Ilmu:
- Fenomena, Kejadian atau gejala-gejala yang ditangkap oleh indra manusia dan dijadikan masalah karena belum diketahui (apa, mengapa, bagaimana) adanya.
- Konsep, Istilah atau symbol yang mengandung pengertian singkat dari fenomena, atau abstraksi dari fenomena.
- Variabel adalah adalah konsep yang mempunyai variasi sifat yang dapat dinyatakan dengan jumlah atau besaran yang bernulai kategorial. Variable sifat, jumlah atau besaran yang mempunyai nilai kategori (bertingkat) baik kualitatif, maupun kuantitatif , sebagai hasil penelaan mendasar dari konsep.
- Proposisi adalah kalimat ungkapan yang terdiri dari dua variable atau lebih, yang menyatakan hubungan sebab akibat (kausalitas)
- Fakta adalah proposisi yang telah teruji secara empiris (hubungan yang ditunjang oleh data empiris)
- Teori adalah jalinan fakta menurut kerangka bermakna.
- Ilmu menjelajah dunia empirik tanpa batas, sejauh dapat ditangkap oleh dunia manusia.
- Tingkat kebenaran yang dicapai adalah relatif atau tidak sampai kepada tingkat kebenaran yang mutlak.
- Ilmu menemukan proposisi-proposisi (ungkapan yang terdiri dari dua variabel atau lebih yang menyatakan kausalitas) yang teruji secara empiric.